Kita mungkin belum menyadari bahwa muzik dapat mempengaruhi hidup seseorang.Awal pengaruh dari muzik dimulai dari masa dalam kandungan.Memainkan musik atau hanya mendengarkan saja telah diteliti dapat meransang kecerdasan otak.Menurut Gardner seorang psikolog dari Amerika selain makanan/nutrisi yang baik dan tepat musik dijadikan alternatif lain untuk meransang perkembangan otak.Dalam hal ini musik klasik seperti karya MOZART,VIVALDI,BACH dll terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual secara optimal.
Pada manusia otak dibagi pada 2 hemispherium.Hemispherium cerebri yang dominan (biasanya sebelah kiri) terutama berhubungan dengan fungsi verbal,bahasa,berhitung dan fungsi analisa,sedangkan hemispherium cerebri yang minor berkaitan dengan fungsi nonverbal,geometric,ruang,visual,pola perangai,muzik dan fungsi sintetik.(j.g chusid)
Pada tahun 1998 Pernah diteliti oleh Dr.Alfred Tomatis dan Don Campbell yang dituangkan dalam buku “EFEK MOZART”.memanfaatkan kekuatan muzik untuk mempertajam pikiran,meningkatkan kreativitas dan menyehatkan tubuh.Campbell kemudian mengambil contoh karya Mozart,sonata in D major K 488 yang diyakininya mempunyai efek stimulasi yang paling baik bagi bayi. Sedangkan menurut Dra.Louise M.M.Psi dari present education program RSAB Harapan kita Jakarta,tidak hanya muzik klasik,musik dengan irama tenang,mengalun lambat juga dapat memberi efek yang baik bagi janin,bayi,dan anak.
Saat di kandungan indera yang pertama kali berfungsi adalah kecenderungan pendengaran (audible).Mulai 10 minggu janin telah bisa mendengarkan suara dari tubuh ibunya,seperti aliran darah,dan detak jantung.Kemudian mulai 16 minggu janin sudah bisa mendengar suara dari dunia luar,makanya para ahli menganjurkan agar ibu hamil sering mengajak janinnya berbicara selain memperdengarkan musik.(Psikologi Anak 3).
Bagaimana musik berpengaruh pada kecerdasan ? Muzik memiliki tiga bahagian yaitu : nada/melodi,ritme,dan harmonisasi.Ketiga unsur ini akan menghasilkan bunyi yang kompleks,enak,dan indah.Di dalam otak manusia terdapat reseptor ( sinyal penerima ) yang gelombang/getarannya sama dengan muzik dan dapat merespon/aktivasi.Gelombang suara ini bisa menembus dinding uterus/rahim,dan cairan ketuban,sehingga janin dapat meresponnya.Penelitian ahli syaraf Christo pantev dari Munster Unervisity Jerman telah membuktikan secara neurologis yang terjadi di otak bahwa dengan musik kapasitas aktivasi kortek pendengaran menjadi lebih besar dan sel yang mentransmisikan simpul syaraf/neuron akan lebih banyak.kapasitas korteks yang lebih besar biasanya menjadi indikator adanya potensi kemampuan nalar yang lebih baik. Pantev menjelaskan otak manusia ketika memproses ransangan akustik,seperti notasi pada piano,membutuhkan peta tonotopik yang lumayan besar.Neuron,sell yang mentransmisikan simpul-simpul syaraf,dikelompokkan bersama dalam otak menurut pola nada tertentu.Karena nada musik berbeda dari bunyi pada umumnya,maka para pemuzik membutuhkan lebih banyak neuron untuk memproses nada yang kompleks itu.Pantev menjelaskan setelah dewasa latihan muzik dapat memperluas wilayah otak dan meningkatkan kecerdasan,karena lebih banyak neuron yang terlibat dalam proses,memungkinkan otak akan bekerja lebih harmonis.Riset sebelumnya di AS juga menunjukkan bahwa pelajaran musik dapat meningkatkan intelgensi remaja.
Akhirnya para ahli berkesimpulan bahwa muzik merupakan salah satu stimulan untuk mempercepat dan mempersubur perkembangan otak, di mulai dari saat janin di dalam kandungan.Muzik juga dapat sebagai media penyegaran dan relaksasi,serta terapi.Muzik juga membantu seseorang dalam memotivasi,meningkatkan kepribadian,dan muzik jelas dapat dijadikan sebuah bahasa universal,yang mampu menyampaikan pesan ke seluruh bangsa yang ada di dunia ini.
Dipetik daripada sailendra blog.
No comments:
Post a Comment